PROFILLING DAN PROBING REVERSE OSMOSIS
Reverse
Osmosis adalah alat yang digunakan untuk
memproduksi air tawar melalui proses filtrasi. Metode filtrasinya adalah
menyaring air yang berkonsentrasi tinggi menjadi air berkonsentrasi rendah
menggunakan membrane semipermeable. Membrane semipermeable berfungsi untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan molecular weight dissolved organics dan
ion di dalam air. Reverse osmosis banyak digunakan untuk merubah air laut
menjadi air tawar melalui proses filtrasi yang biasa disebut dengan Sea Water Reverse
Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO).
Untuk menjaga
kualitas produksi RO tetap bagus ada beberapa pemeliharaan khusus yang harus
dilakukan ketika terjadi penurunan kualitas prosuk RO. Pemeliharaan yang
dilakukan adalah Profilling dan Probing.
Gambar 1. Block Diagram Profilling dan Probing
PROFILLING
Ketika masalah pada sistem RO terjadi, kemampuan memproduksi air akan menurun. Profiling dilakukan untuk mengetahui kondisi elemen membran per vessel. Profiling membantu menentukan tindakan perbaikan yang mungkin termasuk pembersihan, penggantian O-Ring, penggantian elemen membran RO dll. Profilling dilakukan dengan cara mengambil sampel permeate pada salah satu vessel kemudian diukur conductivitynya menggunakan alat conductivity meter portable. Hasil pengukuran conductivity masing – masing vessel berbeda beda, setelah menemukan vessel yang mempunyai conductivity tinggi maka langkah selanjutnya adalah probing. Profiling dilakukan saat Reverse Osmosis Running.
Ketika masalah pada sistem RO terjadi, kemampuan memproduksi air akan menurun. Profiling dilakukan untuk mengetahui kondisi elemen membran per vessel. Profiling membantu menentukan tindakan perbaikan yang mungkin termasuk pembersihan, penggantian O-Ring, penggantian elemen membran RO dll. Profilling dilakukan dengan cara mengambil sampel permeate pada salah satu vessel kemudian diukur conductivitynya menggunakan alat conductivity meter portable. Hasil pengukuran conductivity masing – masing vessel berbeda beda, setelah menemukan vessel yang mempunyai conductivity tinggi maka langkah selanjutnya adalah probing. Profiling dilakukan saat Reverse Osmosis Running.
Gambar 2. Pengukuran sampel menggunakan conductivity meter
portable
Probing adalah teknik yang biasa digunakan untuk
membantu mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi sistem RO. Probing adalah
langkah lebih lanjut dari profiling. Satu vessel terdiri dari beberapa membran,
untuk menemukan membran mana yang rusak didalam vessel tersebut maka harus
dilakukan probing . Probing dilakukan dengan cara memasukkan flexible tube ke
dalam salah satu vessel. Flexible tube dimasukkan hingga ke ujung vessel. Kemudian
ditarik seukuran dengan panjang membran.
Permeate water yang mengalir keluar melalui flexible tube digunakan sebagai
sampel yang diukur conductivity-nya. Setiap penarikan flexible tube tunggu
beberapa menit untuk Flushing, tujuannya adalah untuk memastikan flexible tube
teraliri dengan air sampel yang baru. Probing dilakukan saat Reverse Osmosis
Running.
Gambar 3. Alat probing
Gambar 4. Pemasangan alat probing ke vessel
Gambar 5. Pengukuran sampel menggunakan conductivity meter
portable
Demikian definisi dan contoh pengukuran Profilling dan Probing yang
penulis lakukan. Tentunya dalam penulisan Blog ini ada banyak
kekurangan. Bila ada ketidaksesuaian dalam berpendapat silakan comment
dibawah untuk didiskusikan. Terimakasih.